Pulau Pisang | Pariwisata Lampung.doc |
Suguhan utama pulau Pisang adalah rasa keterasingan & keindahan pantai-pantainya. Selain itu ada budaya lokal yang hingga kini masih terjaga seperti: pengrajin tapis & sulam emas. Makanan sehari-hari berupa ikan-ikan segar tanpa pengawet juga bisa kita nikmati. Sedangkan melihat lumba-lumba menjadi semacam bonus di saat cuaca cerah & laut sedang teduh.
Transportasi
Bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun Bus. Jika ingin menggunakan kendaraan pribadi, pastikan kendaraan kita benar-benar dalam kondisi fit. Jika ingin menggunakan bus, ambil bus jurusan Bengkulu yang melewati kotaagung atau daerah2 yang ada di pesisir barat Sumatera dan bisa turun di terminal Krui atau dermaga Tembata. Jika dari Bandar Lampung kita bisa menaiki Bis “Krui Putra“. Jadwalnya dari terminal Rajabasa, Bandar Lampung tiap 2 jam sekali mulai jam 07.00 pagi. Jika malas naik angkutan umum, ada bisa naik travel-travel yang ada di Bandar Lampung.
Untuk penyebrangan bisa dari dermaga pasar Krui, atau bisa dari dermaga Tembakak. Dari pasar Krui kita akan terombang-ambing di lautan selama kurang lebih 1 jam dan jika menyebrang dari dermaga Tembakak kita hanya menempuh jarak 15-20 menit saja dengan harga 15 ribu perorang. Jadwal penyebrangannya hanya pukul jam 7 pagi dan jam 2 siang. Jika dilewat jam tersebut kita hanya bisa menyewa kapal penyebrangan sebesar 500.000 ribu.
Waktu terbaikmengunjungi pulau Pisang adalah saat kemarau, antara April – September. Karena jaraknya yang jauh dari Bandar Lampung & banyak jalan berliku, bagi yang sering mabuk perjalanan disarankan membawa obat anti mabuk perjalanan. Jarak Bandar Lampung – Krui sekitar 250 km dengan waktu tempuh sekitar 5 jam.
Di Pulau Pisang hanya terdapat sebuah homestay sederhana. Saya dan kawan-kawan lebih memilih rumah penduduk yang lebih minim fasilitasnya. Rasa kedekatan dan keramahan mereka lebih terasa jika kita menginap di rumah penduduk.
Akses
Mudahnya untuk ke Pulau Pisang kita Jika kita berangkat dari Bandar Lampung menuju Krui kita bisa melewati jalur lintas barat Sumatera yaitu, Bandar Lampung-Kemiling-Gedong Tataan-Gading-Pringsewu-Talang Padang-Gisting-Kotaagung-Hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan-Bengkunat-Krui-Dermaga Tembakak. Kondisi jalan sampai melewati Kotaagung sangat baik, namun mendekati hutan Taman Nasional akan melewati jalan tanjakan panjang yang terkenal dengan tanjakan sedayu, disini kita harus mulai hati-hati karena jalanan mulai berlubang sampai dermaga Tembata. Melintasi Taman Nasional juga relatif berbahaya jika kita tidak hati-hati. Terkadang ada ranting-ranting pohon bahkan pohon tumbang yang menutupi jalan. (**)
0 komentar: