Minggu, 19 Juni 2016

Bu Eni: mohon maaf tidak terima komentar apapun trims pusing!!.

Warteg Bu Eni | Foto: merdeka.com
KaliandaNews.com - Ibu Eni yang sepekan terakhir mendadak tenar akibat wartegnya di razia Sat Pol PP Kota Serang mengaku pusing dan tidak melayani komentar apapun.

Usai menerima bantuan uang dari netizen sebesar Rp 172 juta, Ibu Eni, pemilik warung nasi yang ramai diperbincangkan publik kini tak ingin diganggu. Padahal sebelumnya Ibu Eni terbuka kepada siapapun termasuk awak media.

Berdasarkan pantauan, warung nasi milik Ibu Eni tidak terlihat aktivitas apapun dari dalam warung. Pintu samping yang menjadi akses keluar masuk selama bulan puasa tertutup rapat. Gorden jendelanya pun tertutup kain bekas spanduk.

Di depan pintu masuk warungnya, terpasang sebuah sobekan kardus bertuliskan 'mohon maaf tidak terima komentar apapun trims pusing!!.

"Tulisan itu baru, kemarin enggak ada, dua hari Ibu Eni enggak kelihatan," kata tetangga di sekitar warung nasi milik Ibu Eni di Cikepuh, Pasar Rau, Kota Serang.

Untuk diketahui, Eni menerima bantuan sekitar Rp 172 dari netizen. Uang tersebut diserahkan oleh Dwika Putra, pengumpul donasi. Sedangkan sisa dari uang keseluruhan sumbangan donasi akan disumbangkan kepada yang membutuhkan lainnya. Dana yang terkumpul dari netizen sekitar mencapai Rp 267 juta.

Sementara itu terkait bantuan yang diterimanya sayang di sayangkan warga serta tokoh agama di Kota Serang, hal ini dikarenakan Bu Eni tergolong orang yang mampu dan mempunyai 3 cabang warteg.

Nasir, satu diantara tokoh orang-orang di Cikepuh, Kecamatan Serang, Kota Serang mengakui tahu tentu kehidupan keluarga Ibu Eni atau Saeni.

Menurut dia, wanita yang ramai dikabarkan lantaran barang dagangannya dirampas Satpol PP, tidak dari kelompok tidak dapat. Ibu Eni di kenal sebagai juragan warteg.

” Warteg yang disebut itu, dia lagi buka serta makannya orang sini. Orang Cikepuh juga.
Tak benar bila dia katakan tak berjualan. Serta dia bukanlah orang tak miliki, dia miliki warteg tiga.
Dia orang kaya, dia kontrak itu saja Rp 12 juta, ” kata Nasir waktu dihubungi, Kamis (16/6).

Dia juga mengkritik beberapa pihak yang memberi donasi atau pertolongan pada Ibu Eni. Di ketahui, simpati orang-orang luas pada iba Ibu Eni meraih Rp 265 juta serta telah diserahkan Rp 170 juta.

” Orang kita salah menilainya, harusnya menyumbang investigasi dahulu. Janganlah sepihak. Masalah kecil ini janganlah dibesar-besarkan, ” lanjut Nasir.

Nasir yang sekian waktu lalu pernah mendatangi kantor Satpol PP Kota Serang untuk memberi support aparat dalam menegakan Perda Kota Serang, menyampaikan dianya begitu tahu benar kalau Ibu Saeni memiliki warteg kian lebih satu.

” Telah meyakini pak (warteg tiga), bukanlah ngecek lagi, namun kita ketahui lantaran kita tetangganya. Kita ketahui persis orang saya orang sini. Wartegnya tiga di kota Serang di Tanggul, Kaliwadas, Cikepuh yang tempo hari dirazia. Paling akhir saya dengar di Pakupatan juga miliki, ” kata Nasir.

Nasir memohon orang-orang janganlah membesar-besarkan masalah Ibu Eni. Menurut dia ada banyak orang-orang lain yang betul-betul perlu pertolongan.

” Janganlah ikut serta beberapa orang pusat. Kita tidak ingin daerah kita diobok-obok, ” tegas Nasir.
Di konfirmasi terpisah, Ibu Eni sendiri mengakui cuma memilik warteg satu, yang ada di Cikepuh. (**)

Sumber: merdeka/aduuh.com

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 komentar:

BERITA TERBARU