Kaliandanews.com - Pemadaman bergilir kembali terjadi di Lampung Selatan, hal ini terjadi karena ada Gangguan di PLTU Tarahan yaitu kerusakan pada pengaman pipa-pipa boiler.
Dilansir dari detik, General Manager PLN Lampung, Irwansyah mengatakan, PLTU Tarahan memiliki beban puncak 860 MW, ketika kebutuhan pasokan listrik masyarakat lebih banyak, maka terjadi defisit sekitar 20-30 MW, itu tentunya tergantung pemakaian.
"Dalam kondisi ini kemungkinan ada defisit 20-30 MW. Kalau hari Sabtu-Minggu biasanya beban rendah, mudah-mudahan kalau PLTA Batu Tinggi nya bisa dioperasikan mudah-mudahan defisit nggakada. Kalau hari kerja pemadaman sekitar 20-30 MW, kita mengalami defisit daya, kita coba operasikan Ulubelu dan Tarahan," ujar Irwansyah kepada detikFinance, Minggu (28/8/2016).
Gangguan tersebut terjadi sejak Kamis (25/8/2016) sore, kemungkinan akan selesai pada tanggal 2 September 2016. Ia menyebut, pemadaman bergilir diterapkan bila mencapai defisit daya sebanyak 20-30 MW di Tarahan, biasanya pemadaman dilakukan sekitar 2 jam.
"Defisit kita mulai jam 18.30 sampai jam 19.30-an sudah normal, kalau defisitnya begini, beban puncaknya sekitar 2-3 jam-an. Jadi kita gilir 1,5-2 jam," ungkap Irwansyah.
Sementara bila siang hari, ada pemadaman listrik biasanya terkait dengan pemeliharaan trafo, jaringan, perbaikan jalan, pergeseran tiang. Misalnya di jalan Gajah Mada Lampung ada pembangunan flyover, selama pekerjaan jika ada pergeseran tiang nanti akan diinformasikan dan koordinasikan ke masyarakat sekitar.
Proyek Pembangkit Listrik Lainnya di Lampung
Saat ini, sedang ada penyelesaian proyek jangka panjang kelistrikan di Lampung dengan dibangunnya Transmisi Seputih Banyak-Menggala. Sedangkan dalam jangka pendek akan diselesaikan PLTG Tarahan 4x25 MW (program 35.000 MW) yang akan beroperasi bulan Oktober 2016.
"Sedang ada pembangunan jangka panjang dan pendek. Kita ada sewa mesin PLTMG kita yang 30 MW di New Tarahan dan 30 MW di Sutami. Jangka panjang kita ada mobilpower plan 100 MW di Tarahan yang rencananya akan beroperasi di Oktober," ujar Irwansyah.
Direktur Bisnis Regional Sumatera, Amir Rosidin menyebut, saat ini sedang ada perbaikan first year inspection PLTU Sebalang 1 unit. Hal itu dilakukan oleh kontraktor pembangkit untuk melakukan pemeliharaan turbin. PLTU Sebalang berkapasitas 2×100 MW.
Selain itu, PLN berencana untuk menghubungkan sistem kelistrikan antara Sumsel dengan Lampung melalui jaringan Transmisi 150 kilo Volt (kV) Seputih Banyak-Menggala yang dibangun di Provinsi Lampung.
Sesuai perhitungan awal, pembangunan sistem interkoneksi Sumsel-Lampung itu memerlukan 179 tower yang harus terhubung dari Menggala ke Seputih Banyak.
Sampai Maret 2016, PLN baru berhasil mendirikan 90 tower, dan pengerjaan pembangunan tower ini terpaksa berhenti untuk sementara karena PLN belum berhasil membebaskan tanah yang dimiliki oleh beberapa perusahaan perkebunan.
"Kami berharap dapat segera di peroleh izin penetapan lokasi sesuai UU No.2/2012 dari Pemerintah Provinsi Lampung. Ini sudah 8 tahun transmisinya belum terbangun karena pembebasan lahan. Peran Pemprov dan Pemda sangat penting untuk penyelesaian kelistrikan di daerahnya. Izin yang belum diberikan oleh Gubernur Lampung, sedangkan Provinsi yang lainnya seperti Kepulauan Riau, Jambi, Sumut dan lain-lain sangat membantu bahkan mereka ikut ke lapangan untuk mengatasi masalah pembebasan lahan," kata Amir.
(drk/drk)
0 komentar: