Jokowi menghadiri syukuran Peringatan 90 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor | Foto: detik |
Jokowi yang selalu update mengikuti perkembangan lewat internet, menuturkan bahwa ketika dia membuka situs medsos dan berita online, dia hanya akan membaca bagian judulnya lalu lompat ke bagian kolom komentar pembaca. Dia mengaku sedih melihat berbagai macam komentar yang biasa terpampang di kolom komentar tersebut.
"Masya Allah, sedih, lihat baca komentar-komentar, sedih kita kalau buka itu isinya saling hujat di situ, dimaki yang kata-katanya itu bukan nilai ke-Indonesiaan kita, kesopanan kita, budi pekerti kita. Bagaimana di medsos saling mencela, mengejek, merendahkan yang lain, menghina, mengolok-olok yang muda ke tua, antar teman, antarbangsa. Apakah itu nilai Islami? Apakah itu nilai Islami Indonesia? Jawaban saya bukan," beber Jokowi seperti dikutip dari detik.
Kehilangan nilai-nilai itulah yang membuat Jokowi akhirnya menyampaikan pada Mendikbud agar meningkatkan presentase pendidikan terutama di SD dan SMP terutama untuk nilai etika, nilai budi pekerti, dan sopan santun. (**/kld)
"Masya Allah, sedih, lihat baca komentar-komentar, sedih kita kalau buka itu isinya saling hujat di situ, dimaki yang kata-katanya itu bukan nilai ke-Indonesiaan kita, kesopanan kita, budi pekerti kita. Bagaimana di medsos saling mencela, mengejek, merendahkan yang lain, menghina, mengolok-olok yang muda ke tua, antar teman, antarbangsa. Apakah itu nilai Islami? Apakah itu nilai Islami Indonesia? Jawaban saya bukan," beber Jokowi seperti dikutip dari detik.
Kehilangan nilai-nilai itulah yang membuat Jokowi akhirnya menyampaikan pada Mendikbud agar meningkatkan presentase pendidikan terutama di SD dan SMP terutama untuk nilai etika, nilai budi pekerti, dan sopan santun. (**/kld)
0 komentar: